Saturday, July 4, 2009

SECSIO CESAREAN

Definition
An artificial confinement, where the fetus was born through a insisi on the stomach wall and the wall of the womb with the conditions in the womb and the whole weight of the fetus above 500 grams.
Type
1. section cesarean Classic: surgery in Sanger? insisi on the aft korpus uteri, about as long as 10 cm.
2. section cesarean transperitoneal profunda (supra cervicalis = lower segment caesarean section)? insisi with the segment below the womb.
3. section cesarean followed by histerektomi (caesarean hysterectomy = seksio histerektomi).
4. section cesarean ekstraperitoneal? without opening peritonium parietalis, thus not open the abdominal kavum.
5. section cesarean vaginal.
Term
• section cesarean primary (effective).
Have been planned from the beginning that the fetus will be born in section cesarean, do not expect more normal births, for example, in the narrow pelvis (CV <8>
• section cesarean secondary.
In this case we try to be awaiting the birth of a normal (partus experiment), when no progress in labor or partus experiment failed, a new section cesarean done.
• section cesarean back (repeat caesarean section).
Mother on the pregnancy experience section cesarean (previous cesarean section) and in the next pregnancy is done seksio sesarea back.

• section cesarean histerektomi (caesarean section hysterectomy).
Is an operation after which the fetus was born with section cesarean, conducted directly by histerektomi because something indication.
• Operation Porro (Porro operation).
Is an operation without removing the fetus from kavum uteri (of dead fetus), and direct histerektomi done, for example, in the infection of the uterus weight.

Sunday, June 7, 2009

SEKSIO SESAREA


Definisi
Suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram.
Jenis
1. seksio sesarea Klasik: pembedahan secara Sanger ? dengan insisi memanjang pada korpus uteri, kira-kira sepanjang 10 cm.
2. seksio sesarea transperitoneal profunda (supra cervicalis = lower segmen caesarean section) ? dengan insisi pada segmen bawah rahim.
3. seksio sesarea diikuti dengan histerektomi (caesarean hysterectomy = seksio histerektomi).
4. seksio sesarea ekstraperitoneal ? tanpa membuka peritonium parietalis, dengan demikian tidak membuka kavum abdominal.
5. seksio sesarea vaginal.
Istilah
• Seksio sesarea primer (efektif).
Dari semula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan secara seksio sesarea, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit (CV < 8 cm).
• Seksio sesarea sekunder.
Dalam hal ini kita bersikap mencoba menunggu kelahiran biasa (partus percobaan), bila tidak ada kemajuan persalinan atau partus percobaan gagal, baru dilakukan seksio sesarea.
• Seksio sesarea ulang (repeat caesarean section).
Ibu pada kehamilan yang lalu mengalami seksio sesarea (previous caesarean section) dan pada kehamilan selanjutnya dilakukan seksio sesarea ulang.

• Seksio sesarea histerektomi (caesarean section hysterectomy).
Adalah suatu operasi dimana setelah janin dilahirkan dengan seksio sesarea, langsung dilakukan histerektomi oleh karena sesuatu indikasi.
• Operasi Porro (Porro operation).
Adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri (tentunya janin sudah mati), dan langsung dilakukan histerektomi, misalnya pada keadaan infeksi rahim yang berat.

Indikasi
Indikasi ibu
a. Panggul sempit absolut.
b. Tumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi.
c. Stenosis serviks / vagina.
d. Plasenta previa.
e. Disproporsi sefalopelvik.
f. Ruptura uteri membakat.
g. Partus lama (prolonged labor).
h. Partus tak maju (obstructed labor).
i. Distosia serviks.
j. Pre-eklamsi dan hipertensi.
Indikasi janin
a. Kelainan letak (letak lintang, letak bokong, presentasi dahi dan muka, presentasi rangkap, gemeli).
b. Gawat janin.
Pada umumnya seksio sesarea tidak dilakukan pada:
a. Janin mati.
b. Syok, anemia berat, sebelum diatasi.
c. Kelainan kongenital berat (monster).





SEKSIO SESAREA KLASIK
Teknik:
1. Mula-mula dilakukan desinfeksi pada dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain suci hama.
2. Pada dinding perut dibuat insisi mediana mulai dari atas simfisis sepanjang ± 12 cm sampai di bawah umbilikus lapis demi lapis sehingga kavum peritoneal terbuka.
3. Dalam rongga perut di sekitar rahim dilingkari dengan kasa laparotomi.
4. Dibuat insisi secara tajam dengan pisau pada segmen atas rahim (SAR), kemudian diperlebar secara sagital dengan gunting.
5. Setelah kavum uteri terbuka, selaput ketuban dipecahkan. Janin dikeluarkan dengan meluksir kepala dan mendorong fundus uteri. Setelah janin lahir seluruhnya, tali pusat dijepit dan dipotong di antara kedua penjepit.
6. Plasenta dilahirkan secara manual. Disuntikkan 10 U oksitosin ke dalam rahim secara intra mural.
7. Luka insisi SAR dijahit kembali.
Lapisan I: endometrium bersama miometrium dijahit secara jelujur dengan benang catgut khromik.
Lapisan II: hanya miometrium saja dijahit secara simpul (berhubung otot SAR sangat tebal) dengan catgut khromik.
Lapisan III: perimetrium saja, dijahit secara simpul dengan benang catgut biasa.
8. Setelah dinding rahim selesai dijahit, kedua adneksa dieksplorasi.
9. Rongga perut dibersihkan dari sisa-sisa darah dan akhirnya luka dinding perut dijahit.







Indikasi:
a. Bila terjadi kesukaran dalam memisahkan kandung kencing untuk mencapai segmen bawah rahim, misalnya karena adanya perlekatan-perlekatan akibat pembedahan seksio sesarea yang lalu, atau adanya tumor-tumor di daerah segmen bawah rahim.
b. Janin besar dalam letak lintang.
c. Plasenta previa dengan insersi plasenta di dinding depan segmen bawah rahim.
Kelebihan:
a. Mengeluarkan janin lebih cepat.
b. Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik.
c. Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal.
Kekurangan:
a. Infeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena tidak ada reperitonealisasi yang baik.
b. Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi ruptura uteri spontan.

Komplikasi
• Infeksi puerperal (nifas).
- Ringan; dengan kenaikan suhu beberapa hari saja.
- Sedang; dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi dan perut sedikit kembung.
- Berat; dengan peritonitis, sepsis dan ileus paralitik. Hal ini sering kita jumpai pada partus terlantar, dimana sebelumnya telah terjadi infeksi intrapartal karena ketuban yang telah pecah terlalu lama.
Penanganannya adalah dengan pemberian cairan, elektrolit dan antibiotika yang adekuat dan tepat.





• Perdarahan, disebabkan karena:
- banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka
- atonia uteri
- perdarahan pada placental bed
• Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila reperitonialisasi terlalu tinggi.
• Kemungkinan ruptura uteri spontan pada kehamilan mendatang.

Prognosis
Angka kematian ibu pada rumah-rumah sakit dengan fasilitas operasi yang baik dan oleh tenaga-tenaga yang cekatan adalah kurang dari 2 per 1000.
Nasib janin yang ditolong secara seksio sesarea sangat tergantung dari keadaan janin sebelum dilakukan operasi.
Menurut data dari negara-negara dengan pengawasan antenatal yang baik dan fasilitas neonatal yang sempurna, angka kematian perinatal sekitar 4-7 %.